Subang | mediaantikorupsi.com – Jalan Jalur Warung Asem-Pagon terlihat banyak tanah kuning serta berdebu, hal ini saat kami melintas di jalur tersebut tepatnya pada hari Jumat 23 Agustus 2024, menemukan ceceran tanah merah di badan jalan, maka kami dari media antikorupsi langsung turun dan menghampiri masyarakat sekitar khususnya yang bertepatan dengan tempat usaha nya.
Saat kami konfirmasi pemilik warung yang tidak mau di sebut namanya, bahwa dirinya merasa tidak nyaman dengan adanya ceceran tahan di badan jalan tepatnya depan warung saya jualan,tuturnya
Lebih lanjut kami sampaikan ketika musim penghujan tiba maka jalan tersebut akan licin dan bisa membahayakan pengguna jalan, akan tetapi ketika di musim panas pun kami kena dampak debu nya dan selama ini kami belum terima ijin atau konfensasi apapun atas kerugian yang telah kami terima.
Masih di tempat yang sama kami konfirmasi lagi ke salah satu warga setempat yang berinisial DN menyampaikan ke awak media bahwa sudah seharusnya ketika armada pembawa tanah merah keluar dari lokasi kuari, maka harus menurunkan salah satu petugas dari kuari untuk mengawal perjalanan armada di mulai dari Pagon sampai warung asem.pungkasnya
Lanjut DN ketika hal tersebut di lakukan oleh pihak pengusaha kuari maka saya yakin tindakan tersebut akan lebih efektif, karena jika terjadi kembali tanah merah berserakan lagi di badan jalan, akan terawasi dari pengawasan pihak kuari sendiri.
Apabila ada tanah merah berceceran di badan jalan yang menjadi lintasan armada tanah merah yang notabene jalan umum masyarakat, maka pihak terkait dari kuari bisa membersihkan tanah yang berserakan tersebut “sehingga tidak menimbulkan dampak Negatip buat masyarakat sekitar atau pun para pengguna jalan lainnya.
Sampai berita ini diterbitkan belum ada komunikasi apapun dengan pihak pengusaha.(Denny Dermawan)