Sumatera Selatan | mediaantikorupsi.com – Keluarga Besar Mahasiswa Sriwijaya Bersatu melayangkan krtitik yang lugas terhadap perusahaan primodial yang berpusat di Bumi Sriwijaya, dalam hal ini mengarah ke sosok Dirut PT Pusri yang dinilai memiliki rekam jejak kurang baik.
Kepemimpinan perusahaan PT Pusri saat ini sedikit mencoreng dunia profesional dalam suatu kepemimpinan perusahaan salah satu BUMN dalam bidang penyediaan subsidi pupuk untuk pertanian di Indonesia.
Untuk menjaga kestabilan menejemen dan profesionalitas perusahaan tentu sosok pemimpin (Direktur Utama) dalam hal ini harus memiliki rekam jejak dan kredibilitas yang mumpuni dan bersih, baik personalia ataupun kinerja profesional.
Melirik rekam jejak, pucuk pimpinan PT Pusri saat ini yakni bapak Tri Wahyudi Saleh yang saat ini menjabat sebagai direktur utama (Dirut) PT Pusri terbilang kurang mumpuni.
Sebagaimana bisa kita lihat dilaman berita berapa tahun lalu menyebutkan bahwa, bapak Tri Wahyudi Saleh diduga tersandung kasus suap pengelolahan distribusi gula tepatnya pada tahun 2019 lalu, saat itu beliau menjabat sebagai Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog.
Berkaca hal ini tentu profesionalitas dan kredibilitas kepemimpinannya di PT Pusri sebagai Direktur Utama akan mengkhawatirkan jalannya perusahaan salah satu pupuk terbesar di Indonesia dan mengancam tercorengnya prospek kerja BUMN bidang penyediaan pupuk kedepannya.
Untuk itu, disini kami meminta kepada kementerian BUMN untuk menon-aktifkan beliau selaku Direktur Utama PT Pusri dan mencari pengganti yang mumpuni yang tidak memiliki rekam jejak yang jelek, sehingga tidak akan mencoreng nama baik BUMN dan PT Pusri itu sendiri.
Selain itu kami meminta kepada komisi pemberantasan korupsi untuk memanggil dan memeriksa kembali bapak Tri Wahyudi Saleh selaku dirut PT Pusri terkait dugaan kasus yang pernah menyandungnya,dalam kajian sementara yang dilakukan keluarga mahasiswa sriwijaya harus dilakukan pengusutan sampai tuntas terkait permasalahan yang menyandungnya.
Dalam hal ini Fajri selaku koordinator Keluarga Mahasiswa Sriwijaya Bersatu menuturkan “kami selaku mahasiswa dan pemuda yang berasal dari bumi sriwijaya merasa malu salah satu BUMN besar yang berada di Bumi Sriwijaya tersandera kasus dugaan suap di jabatan yang sebelumnya di emban oleh beliau.
Oleh karena itu, hal ini harus segera dituntaskan dan rencana dalam beberapa waktu yang akan datang kami akan mengadakan aksi penyampaian pendapat di depan gedung KPK dan di Kementerian BUMN terkait permasalahan tersebut.”tuturnya melalui pesan singkat atau rilis keluarga besar mahasiswa Sriwijaya.(Aprianto).