Subang | mediaantikorupsi.com – Beberapa awak media berkunjung ke proyek di daerah Kecamatan Pabuaran Kabupaten Subang, Senin 19 Agustus 2024., Dimana tertulis di papan informasi proyek:
- Pekerjaan: Belanja barang untuk di jual/ diserahkan kepada masyarakat, rehabilitasi sedang/berat ruang kelas TK Puspa Sari (DAK PAUD). Lokasi: Kecamatan Pabuaran. Nilai Kontrak: Rp. 297.500.000,-. Nomor SPMK: 900.1.3/SPMK.20/PAUD/Disdikbud/2024. Tanggal: 19 Juli 2024. Waktu Pelaksanaan: 120 hari kalender. Penyedia Jasa: CV. Sebelas Sodara. Sumber Dana: DAK tahun anggaran 2024.
- Pekerjaan: Belanja barang untuk dijual/diserahkan kepada masyarakat pembangunan ruang unit kesehatan TK Puspa Sari (DAK PAUD). Lokasi: Kecamatan Pabuaran. Nilai Kontrak: Rp. 95.425.000,-. Nomor SPMK: 900.1.3/SPMK.21/PAUD.02/PPK/Disdikbud/2024. Tanggal: 19 Juli 2024. Waktu pelaksanaan: 90 hari kalender. Penyedia Jasa: CV. Tuai Sejahtera. Sumber Dana: DAK tahun anggaran 2024.
Kedatangan awak media dilokasi, tidak ada buku tamu, tidak ada pelaksana, tidak ada pengawas, tidak ada orang ahli K3. Diduga menggunakan bahan material kwalitasnya dibawah, pekerja tidak memakai APD (Alat Pelindung Diri), bekas material pembongkaran tidak ada rambu-rambu untuk keamanan, upah tenaga kerja diduga dibawah UMR Kabupaten Subang.
Ketika awak media mengkonfirmasi salah satu pekerja proyek, Rahmat mengatakan,” Nama CV dan pemilik CV nya saya tidak tahu, tahunya saya ke pak Ate saja tapi sebagai apa-apa nya saya tidak tahu, nomor telepon nya ga ada karena HP saya hilang. Awalnya saya kerja disini diajak kakak Mumuh Arif, dia kerjanya di proyek yang ada di Subang. Saya dibayar 130 ribu kenek dibayar 120 ribu perhari, proyek ini dikerjakan oleh 5 orang dari Cisalak pekerjaan sudah 3 mingguan,” tuturnya
Lanjut, Rahmat,” Buku tamu, gambar proyek, RAB perubahan, nama pelaksana, nama pengawas, nama ahli K3, saya tidak tahu, hal perjanjian kerja tidak ada, juga diasuransikan tidaknya saya tidak tahu,” imbuhnya
“Kayu menggunakan kayu jonjing, semen Padang, pasir ayak, APD ada tapi tidak dipakai karena tidak terbiasa, dan rambu-rambu K3 tidak ada”. Pungkas Rahmat (Winata)