Lebak | mediaantikorupsi.com – Mendikbud Ristek Nadiem Makarim mengaku pihaknya masih menemukan dugaan kasus korupsi atau pemotongan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sejumlah daerah.
Nadiem tak mengungkap wilayah temuan kasus-kasus tersebut. Ia mengaku fakta itu ia temui usai meninjau sekolah-sekolah di seluruh wilayah Indonesia.
“Kita juga harus mengakui bahwa ada berbagai macam isu-isu dalam korupsi dana BOS yang terjadi di lapangan ya,” kata Nadiem, beberap waktu lalu.
Johanes Barus, SH., MH selaku Pengacara / Advokat diberbagai media mengatakan, adapun modus yang dilakukan dalam tindak pidana korupsi dana BOS tersebut kebanyakan terjadi markup terhadap realisasi penggunaan dana BOS misalnya perawatan sekolah, kegiatan ektrakurikuler dan lain sebagainya dimana Pertanggungjawaban keuangan Sekolah dibuat untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu dengan dalih kebutuhan siswa/i.
Ditmabahkan Johanes, sebagaimana di SMAN 1 Leuwidamar Kabupaten Lebak Provinsi Banten, bahwa jumlah Dana BOS tahap 1 tahun 2023 di terima SMA Negeri 1 Leuwidamar Rp 499.707.055 dengan jumlah Siswa/i sebanyak 667, digunakan antara lain Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 169.925.000, lalu pengembangan perpustakaan Rp 40.231.400, penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 34.100.000 kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 86.665.600,-
Dana BOS tahap 2 diterima oleh pihak sekolah yaitu Rp 500.250.000,- digunakan antara lain pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 117.919.000, – penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 30.000.000,- pengembangan perpustakaan Rp 10.000.000,- kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 28.562.000,- , dan BOS tersebut wajib dipertanykan Wartawan, LSM mapun pihak orangtua murid, apakah benar digunakan sebagaimana dalam LPJ pihak sekolah, bila tidak benar Kami siap dampingi pihak – pihak yang mau laporkan pihak sekolah ke Aparat Penegak Hukum, ujar Johanes.
Berangkat dari dana BOS tahun 2023 tersebut saat media ini kesekolah tersebut melihat – lihat bagian sekolah mana yang di pelihara namun tidak terlihat mana yang baru dipelihara demikian juga hal kegiatan lainya berdasarkan keterangan sumber sepertinya banyak yang direkayasa, saat media ini hendak ketemu dengan Kepala Sekolah yaitu Heri Fasal tidak ada ditempat.(H.Maswi/Aditia0