Ogan Ilir | mediaantikorupsi.com – Sungguh miris kelakuan Kades Pulau Negara membangun Pos Yandu di atas lahan milik masyarakat yang status nya tanah sengketa
Untuk Membangun serana milik pemerintah seharusnya kades pulau negara’ memilih tanah dan tempat yang tidak bermasalah jangan bangunan pemerintah di atas lahan sengketa dan
Cara pak kades membangun tidak transparan ada kesan ditutup tutupi karna saat kami berkunjung di dekat pos yandu tersebut kami tidak melihat papan proyek. pos yandu tersebut ukuran berapa kali Berapa kami juga tidak tahu, dan sumber dana nya dari mana juga kami tidak tahu, apa dari, DD atau ADD apa bantuan dari Dinkes masih abu-abu belum jelas, ini bisa jadi Diduga Menjadi ajang kurupsi
Lahan yang untuk di bangun serana pemerintah itu harus memiliki status yang jelas kalau lahan itu milik masyarakat harus ada surat hibah dari pemilik nya jangan sampai ada sangahan dari pihak mana pun di kemudian hari
Karena Saat tim kami turun kelapangan pada hari Minggu 18 Mei 2025 menurut Animah cucu dari almarhum haji Jalil tanah yang di bangun pak kades pulau Negara kades (Pirmadi) itu lahan milik keluarga haji Jalil status lahan sengketa ujar nya lalu kami tanya kenapa tidak di stop atau di sangah beliau bilang suda perna kami stop namun kami orang miskin pak tidak ada yang mau membela kami ujar nya lirih
Menyikapi masala ini kami mendesak pemerintah kabupaten Ogan Ilir untuk mengecek dan melihat apa yang terjadi di lapangan tolong pihak pihak yang terkait mohon jadikan perhatian…
Jangan sampai oknum kades ini menjadi raja di sebuah desa dan memerintah secara diktator diduga merampas tanah rakyat sesuka hati nya. dengan dalih menggunakan jabatannya untuk merebut hak rakyat.
Karna sejati nya kepala desa itu jadi pelindung masyarakat kecil bukan membelah oknum Mafia Tanah karna diduga Dalam masala ini diduga Suharto mantan kades dan juga mantan ketua DPR Ogan Ilir ini ikut andil dan ada kepentingan dalam sengketa tanah tersebut
Karna saat kami kompirmasi ke pihak kades pulau negara’ malah yang sibuk dan marah marah pak Suharto dan menghubungi banyak rekan media untuk meminta bantuan terkait sengketa antara kades pulau negara’ dengan pihak ahli waris almarhum haji Jalil tapi aneh nya pak Suharto yang sibuk ikut melibatkan diri dalam hal tersebut.(Adi/Bp/Red)