Indramayu | mediaantikorupsi.com – Media Sosial (Medsos) mendadak menjadi viral, gagara telah terjadi kasus dugaan Mall praktek di RS Sentot, Patrol, Indramayu, Selasa, (19/12) malam sekira pukul 22.00 WIB.
Menurut informasi yang didapat, kasus dugaan Mal praktek tersebut merenggut nyawa seorang Ibu dan bayi yang baru saja lahir, korban bernama Kartini (23), merupakan warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menurut penjelasan dari suami korban, Tasrun (26), istrinya yang sedang hamil sekira pukul 17.00 sore dibawa ke RS Sentot untuk menjalani proses persalinan, begitu sampai di RS Sentot, korban tidak langsung mendapatkan penanganan namun dibiarkan selama dua jam, setelah tiga jam baru mendapatkan penanganan, itu pun kata Nasrun suami korban, kondisi sang istri sudah tidak kuat dan lemas.
“Menurut tim medis diminta bersabar, karna baru pembukaan, setelah tiga jam baru dilakukan penanganan, namun kondisi istri saya sudah tidak kuat dan terlihat lemas sampai meninggal beserta anak saya (bayi berjenis kelamin perempuan), saya merasa kecewa dengan lambatnya penanganan pihak RS Sentot,” ucap Tasrun, kepada awak media saat pemakaman di TPU Desa Kertawinangun, Rabu (20/12).
Imbas dari kasus dugaan Mal praktek, banyak Netizen meminta agar RS Sentot Patrol ditutup, karena tidak profesionalnya Tim Medis dalam pelayanan terhadap pasien, sehingga berujung hilangnya nyawa seseorang.
Sampai berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak RS Sentot Patrol dan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu (Qdr-Tim)