Depok | mediaantikorupsi.com – SMP Negeri 4 Depok tahun 2023 Kepala Sekolah nya yaitu Hikmah Binoardi, adapun jumlah Siswa/i nya sekitar 1218, selanjutnya tanggal 21 Maret 2023 sekolah tersebut menerima dana BOS tahap 1 sekitar Rp. Rp 742.980.000,- berdasarkan laporan pihak sekolah ke Kementrian terkit serta ke Disdik Kota Depok, dana tersebut katanya digunkan untuk :
- penerimaan Peserta Didik baru Rp 600.000
- pengembangan perpustakaan Rp 174.362.000
- kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 95.852.500
- kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 53.012.900
- administrasi kegiatan sekolah Rp 136.963.400
- pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp 5.400.000
- langganan daya dan jasa Rp 56.197.800
- pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 63.445.000
- penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 59.500.000
- Total Dana BOS tahap 1 tahun 2023 yang terserap Rp 645.333.600
Lalu dana BOS tahap 2 tahun 2023 adapun jumlah nya diterima oleh SMPN 4 yaitu Rp Rp 742.980.000, dana tersebut diterima 24 Juli 2023, lalu laporan penggunaan dana BOS tersebut oleh Kepala Sekolah ke Kementrian terkait serta ke Disdik Kota Depok katanya digunakan untuk :
- penerimaan Peserta Didik baru Rp 41.965.000
- pengembangan perpustakaan Rp 191.655.000
- kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 171.351.000
- kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 41.660.900
- administrasi kegiatan sekolah Rp 170.062.648
- pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp 43.283.000
- langganan daya dan jasa Rp 63.903.852
- pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 94.745.000
- penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 22.000.000
- Total Dana BOS tahap 1 tahun 2023 yang terserap Rp 840.626.400
Data dan informasi tersebut dikatakan oleh H.Rahmat selaku Penasehat pada LBHK-Wartawan Depok baru – baru ini
Ditambahkan H.Rahmad, bahwa hasil dari investigasi hukum serta keterangan dari berbagai pihak, bahwa pihak sekolah katanya diduga melakukan mark up pembelian kebutuhan sekolah, sebut saja pengembangan perpustakaan tahun 2023 menyerap dana BOS sekitar Rp 366 Juta lebih.
Modus yang dilakukan adalah dengan cara bekerjasama dengan penerbit atau penyedia buku. Pihak sekolah menyepakati terlebih dahulu diskon atau fee dengan pihak penyedia buku, biasanya untuk buku reguler berkisar antara 30-40% untuk tingkat SMP/SMA/SMK, sedangkan untuk buku HET berkisar 2-10% untuk semua jenjang. Setelah pemesanan dan barang lengkap dikirim ke sekolah, pihak sekolah akan melakukan pembayaran ke pihak penyedia buku.
Dalam pembayaran inilah terjadi penyelewengan, pihak sekolah seolah-olah membayar sebanyak yang tertera di kwitansi, namun kenyataannya tidak. Pihak sekolah hanya membayar jumlah netto saja setelah dikurangi diskon atau fee yang telah disepakati sebelumnya. Sedangkan diskon atau fee yang berkisar antara 25% – 40% menjadi milik pihak sekolah. Kwitansi dan juga seluruh dokumen pendukungnya menjadi fiktif karena tidak sama jumlah yang dibayarkan pihak sekolah, jumlah yang diterima oleh pihak penyedia dengan jumlah yang tertera dalam kwitansi tersebut, Praktek penyelewengan dana bos ini, khususnya belanja buku, telah merugikan Negara dalam jumlah yang sangat besar.
Demikian juga terhadap kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah pada tahun 2023 menyerap dana BOS Rp. 157 juta lebih, modusnya belanja barang/bahan di SIPLah namun jumlah barang/bahan yang dibayarkan degan jumlah barang/bahan yang diterima tidak sama alias fiktif;
Lalu kegiatan kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler menyerap dana BOS tahun 2023 sekitar Rp. 267 Juta lebih, kegiata ini juga di duga diakali laporan nya dengan modus, laporan fiktif juga, dan masih banyak lagi dugaan perbuatan malawan hukum yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam menggunakan dana BOS tahun 2023, untuk tahun 2023 saja diduga dana BOS ditilep sekitar Rp. 300 sd 400 Juta tegas H.Rahmad.
Ditegaskan H.Rahmad, saat ini Kami lagi menyusun Pengaduan/Laporan dugaan korupsi di SMPN 4 Depok, hal ini agar pihak – piha yang diduga terlibat korupsi tersebut segera masuk Bui atau menerima sanksinya.
Wartawan ini berusaha konfirmasi ke SMPN 4 Depok, namun tidak prnah bisa ketemu dengan Kepsek, dikatakan Satpam vahwa Kepsek tidak ada di sekolah.(Ardi/Tim/Red)