Indramayu | mediaantikorupsi.com – Tabulampot adalah teknologi budidaya tanaman dengan memanfaatkan ruangan yang terbatas untuk dapat menumbuhkan tanaman yang produktif dalam pot.
Keterbatasan lahan tidak membuat pasangan suami istri (H. Calat) berhenti produktif. Pekerjaan yang dilakukan sehari-harinya sebagai petani yang menanam melon. Memiliki lahan yang sempit, pasangan tersebut memindahkan tempat tanam pohon melon ke dalam Polybag.
Gagasan tersebut sesuai dengan program Puspa yang dicanangkan oleh Bupati Indramayu Nina Agustina yang merupakan suatu upaya memperkuat ketahanan pangan dan menekan inflasi daerah di Kabupaten Indramayu dengan memanfaatkan lahan rumah untuk bercocok tanam.
Calat menyampaikan, setelah tabulampot ini berhasil, pihaknya sedang mencoba menanam melon di lahan yang lebih luas.
“Setelah berhasil dengan tabulampot, saat ini sedang dibudidayakan di kebun yang lebih luas. Melon unggul sedang dicoba ditanam pada lahan dengan luas 100 bata yang berlokasi di Blok Cangkring Desa Lohbener. Pertengahan ramadhan diestimasikan sudah panen”, ujarnya.
Melihat keberhasilan warganya, Camat Lohbener Edy Wahyono beserta beberapa stafnya mengunjungi kebun melon milik H. Calat pada Rabu, 8/02/2023.
Dalam kunjungan ini turut pula ketua kelompok peternak sapi penghasil pupuk organik.
Camat Lohbener Edy Wahyono mengatakan, kreativitas petani yang mengenal teknologi dengan berkebun di halaman dan menggunakan bibit pilihan sesuai rekomendasi Kementrian Pertanian patut menjadi contoh.
“Kreativitas petani yang mengenal teknologi patut menjadi contoh untuk para petani di perkotaan dengan lahan terbatas. Seperti menanam buah dan sayuran unggul yaitu melon, cabai, kangkung, paprika, dan lain-lain,” ujarnya. saat dihubungi Diskominfo Indramayu pada Rabu, (8/02/2023).(Qodir/Red)