Serang | mediaantikorupsi.com – Endin Rohadi, S.Pd. yang baru menjabat sekitar 5 bulan Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Seuat, Kecamatan Petir, sejak akhir April lalu, menunjukkan kepedulian mendalam terhadap pendidikan anak-anak di daerahnya. Dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin sekolah, ia tak hanya fokus pada peningkatan fasilitas fisik sekolah, tetapi juga menyerukan kepada para orang tua agar lebih peduli terhadap kelanjutan pendidikan anak-anak mereka, khususnya dalam memastikan mereka menuntaskan pendidikan 9 tahun.
Sebagai Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD, Endin memainkan peran penting dalam mengkoordinasikan kepala sekolah lain untuk menyamakan persepsi dan menciptakan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi sekolah-sekolah di wilayahnya. Melalui forum rutin K3S ini, ia terus berkolaborasi untuk memajukan pendidikan di tingkat dasar. Dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang memfasilitasi kegiatan K3S turut berkontribusi besar dalam membina dan mengevaluasi program-program kerja yang dijalankan.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi Endin adalah kurangnya kepedulian orang tua dalam mendorong anak-anak mereka untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah. Hal ini membuat banyak siswa terpaksa mengambil Paket B setelah lulus dari SD. Menyikapi hal ini, Endin dengan tegas menyarankan agar orang tua yang mengalami kesulitan ekonomi jangan merasa malu untuk datang ke sekolah. Pihak sekolah siap memberikan berbagai bantuan seperti seragam, sepatu, alat tulis, hingga ijazah dan sampul ijazah tanpa biaya.untuk siswa lain juga ijazah sampul gratis tidak dipungut biaya apapun,tegas Endin.Endin juga mengungkapkan bahwa pihaknya secara rutin memberikan santunan kepada 13 siswa yatim di sekolah ini, sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab sosial.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, SDN Seuat di bawah kepemimpinan Endin Rohadi juga terus melakukan perbaikan fisik sekolah. Mulai dari peningkatan sanitasi musholla, penataan halaman, pengecatan mural yang mempercantik lingkungan sekolah, hingga pemasangan teralis keamanan dan pintu gerbang untuk meningkatkan keamanan. Semua ini bertujuan menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif.
Namun, tantangan lain yang tak kalah besar adalah kekurangan tenaga pengajar. Dari total 482 siswa yang tersebar dalam 11 rombongan belajar, SDN Seuat hanya memiliki 7 guru honorer, 5 guru PNS, dan 3 guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Bahkan, guru-guru yang sudah pensiun pun terpaksa kembali diperbantukan untuk menutupi kekurangan tenaga pengajar. Meski demikian, dengan keterbatasan yang ada, Endin tetap optimis dan bertekad untuk menghadirkan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh siswa.
Endin Rohadi, dengan keprihatinannya yang mendalam, berharap agar para orang tua tidak hanya fokus pada kebutuhan sehari-hari, tetapi juga melihat pentingnya pendidikan sebagai investasi masa depan anak-anak. Ia mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam memajukan pendidikan, karena pendidikan yang baik merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan global di masa mendatang.
Kepedulian dan semangat yang ditunjukkan Endin menjadi inspirasi, tidak hanya bagi para siswa, tetapi juga bagi masyarakat luas untuk lebih menghargai pentingnya pendidikan. “Jangan biarkan anak-anak kita berhenti belajar. Sekolah adalah jalan menuju perubahan dan masa depan yang lebih baik,” tegasnya dengan penuh harapan.(M.Rais)