Indramayu | mediaantikorupsi.com – Al Zaytun yang berkedok Pondok pesantren di Indramayu Jawa Barat semakin menjadi sorotan karena kerap membuat kontroversi hingga menjadi Viral di media sosial.
Dari adzan yang nyeleneh, sampai shaf salat laki-laki dan perempuan yang dicampur, hingga yang terakhir viral memadukan Salam dengan lagu Israel atau Yahudi.
Di karenakan kontroversi tersebut masyarakat Indramayu yang tergabung dalam Forum Indramayu Menggugat (FIM) akan melakukan aksi demo besar-besaran dengan kekuatan massa sampai 5.000 orang, Sebagaimana flyer yang telah tersebar.
Adapun poin yang akan mereka tuntut adalah Sebagai berikut :
- Usut tuntas dugaan ajaran sesat di Al Zaytun dengan melibatkan Ponpes, MUI dan KEMENAG,
- Usut tuntas dugaan tindak pidana pemerkosaan atas laporan saudari KARTINIH perempuan asal indramayu yang di duga korban pemerkosaan Panji Gumilang,
- Tegakkan UUPA tentang kepemilikan tanah dan tindak pidana penguasaan tanah, diduga Al zaytun merampas tanah rakyat dan menguasai ribuan hektar tidak jelas ijin peruntukkannya (Lidik Pencucian Uang),
- Hentikan pembuatan DERSUS (Dermaga Khusus) Al Zaytun di desa Eretan kecamatan Kandanghaur dan jalan khusus atau jalan pribadi yang sedang di buat di desa Lonyod, Wanguk, di sambungkan lurus dengan Al zaytun sangat berbahaya jika di manfaatkan praktek menyelundupkan senjata, narkoba dan perdagangan manusia,
- Al Zaytun tidak ada manfaatnya bagi masyarakat sekitar seperti tidak ada tenaga kerja, santri asal Indramayu dan tertutup serta tidak bisa di akses secara umum.
Forum Indramayu Menggungat-pun mendesak agar presiden, menkopolhukam serta aparat penegak hukum turun tangan mengusut mengenai hal tersebut.
Sementara itu, awak media mencoba mengkonfirmasi kepada Koordinator Umum FIM, A. Sayid Muchlisin mengenai Aksi yang akan Ia pimpin pada Kamis 15 Juni 2023.
Muchlisin membenarkan bahwa FIM akan melaksanakan aksi demo pada 15 Juni 2023, yang rencananya akan dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai dan bertempat di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu.
“Apapun yang terjadi, kami akan tetap menggelar Aksi. Karena negara ini adalah negara hukum,” ujar Mukhlisin, pada Rabu Malam (14/6/2023).
“Mudah-mudahan dari aksi yang akan dilaksanakan ini akan ada penegakkan hukum yang seadil-adilnya dan berkeadilan,” pungkasnya. (Qdr/Tim)