Kabupaten Cirebon | mediaantikorupsi.com – SD Negeri 1 Gintunglor Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat tahun 2024 Kepala Sekolah nya yaitu Sechrudin, memiliki jumlah Siswa/I sekitar 328, lalu sekolah tersebut menerima dana BOS Reguler ada 2 tahap, untuk tahap 1 sekolah menerima tanggal 17 Januari 2024 Rp 150.880.000,– tahap 2 sekolah menerima tanggal 9 Agustus 2024 Rp 150.880.000,–
Bahwa sekolah yang menerima Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler pengelolaan nya dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Fleksibilitas, yaitu penggunaan Dana BOS Reguler dikelola sesuai dengan kebutuhan sekolah; 2. Efektivitas, yaitu penggunaan Dana BOS Reguler diupayakan dapat memberikan hasil, pengaruh, dan daya guna untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah; 3. Efisiensi, yaitu penggunaan Dana BOS Reguler diupayakan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa dengan biaya seminimal mungkin dengan hasil yang optimal; 4. Akuntabilitas, yaitu penggunaan Dana BOS Reguler dapat dipertanggungjawabkan secara keseluruhan berdasarkan pertimbangan yang logis sesuai peraturan perundang-undangan; 5. Transparansi, yaitu penggunaan Dana BOS Reguler dikelola secara terbuka dan mengakomodir aspirasi pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Sekolah yang menerima dana BOS wajib hukum nya melaporkan pengunaan nya ke Kementrian terkait melalui aplikasi yang ada, hal ini agar kementrian terkait mengetahui dikemanakan dana BOS tersebut dan public juga dapat mengawasinya.
Laporan, Kepala SD Negeri 1 Gintunglor terkait penggunaan dana BOS tahap 1 tahun 2024 ke Kementrian terkait katanya digunakan untuk : – pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca Rp 21.660.800pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermainRp 1.038.000pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermainRp 10.195.000pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan PendidikanRp 36.684.000pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikanRp 0langganan daya dan jasaRp 16.597.800pemeliharaan sarana dan prasaranaRp 33.967.000, pembayaran honorRp 30.600.000Total DanaRp 150.742.600
Lalu, laporan Kepala SD Negeri 1 Gintunglor terkait penggunaan dana BOS tahap 2 tahun 2024 ke Kementrian terkait katanya digunakan untuk : – pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca Rp 6.988.700, pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermainRp 22.496.700pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan PendidikanRp 45.413.400, langganan daya dan jasaRp 16.597.800pemeliharaan sarana dan prasaranaRp 31.320.800, pembayaran honorRp 28.200.000Total Dana terserap Rp 151.017.400
Berangkat dari laporan penggunaan dana BOS Reguler Tahun 2024 oleh Kepala SD Negeri 1 Gintunglor diatas yaitu ke Kementrian, berdasarkan hasil investigasi hukum yang dilakukan oleh LBHK-Wartawan Jabar di duga Kepala Sekolah merekayasanya, sehingga berpotensi merugikan keuangan negara, hal tersebut dikatakan oleh Bismar Ginting, SH.,MH selaku Pengacara/Advokat dan Ketua Umum LBHK-Wartawan, dalam konprensi pers di kantornya baru – baru ini.
Sebut saja terhadap kegiatan pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca tahun 2024 yang menyerap dana BOS sekitar Rp.28 Juta lebih diduga direkaya oleh Kepsek terhadap laporannya ke Kementrian terkait melalui aplikasi yang ada, adapun modus korupsinya yaitu bekerjasama engan penerbit atau distributor, yang mana penerbit atau distributor terbitkan Kwitansi pembelian atau faktur pembelian yang dibengkakkan jumlah nya atau mark up, padahal diduga pada pihak lain Kepsek juga dapat persentasi atau komisi dari pembelian buku dari distributor dan atau penerbit, besarannya sekitar 5 sd 10 % dari harga beli buku.
Lalu , terhadap pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan yang menyerap dana BOS tahun 2024 sekitar Rp.82 juta lebih, diduga dikorupsi Kepsek, modus dugaan korupsi nya yaitu membuat laporan fiktif seolah – olah kegiatan terlaksana diatas kertas fakta dilapangan tidak ada sama sekali.
Selanjutnya terhadap kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana tahun 2024 yang meneyerap dana BOS sekitar Rp.65 juta lebih, fakta dilapangan tidak terlihat jelas apa – apa saja Sarana Prasarana Sekolah yang dipelihara oleh Kepsek sementara informasi terkait hal itu tidakj ada terlihat disekolah tersebut, modus korupsi nya yaitu Kepsek menghubungi pihak – pihak penjual barang / bahan yang ada di SIPLah lalu disepakati barang / bahan diantar atau dibayarkan jumlahnya 5 tetapi ditulis pada kwitansi atau faktur pembelian membengkak menjadi 25.
Tahun 2023 SD Negeri 1 Gintunglor memiliki jumlah Siswa/I sekitar 348, menerima dana BOS Reguler ada 2 tahap, untuk tahap 1 sekolah terima tanggal 16 Februari 2023 Rp 160.080.000,- tahap 2 diterima tanggal 8 Agustus 2023 Rp 160.080.000,-
Laporan, Kepala SD Negeri 1 Gintunglor terkait penggunaan dana BOS tahap 1 tahun 2023 ke Kementrian terkait katanya digunakan untuk : pengembangan perpustakaan Rp 23.804.600kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikulerRp 3.438.000kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaranRp 14.714.000administrasi kegiatan sekolahRp 35.643.500pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikanRp 0langganan daya dan jasaRp 14.100.000pemeliharaan sarana dan prasarana SekolahRp 18.855.000penyelenggaraan kegiatan kesehatan, gizi, dan kebersihanRp 1.300.000, pembayaran honorRp 30.600.000Total Dana terserap Rp 142.455.100
Berikutnya, laporan Kepala SD Negeri 1 Gintunglor terhadap penggunaan dana BOS tahap 2 tahun 2023 ke Kementrian terkait katanya digunakan untuk : – pengembangan perpustakaan Rp 9.132.500kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikulerRp 2.400.000kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaranRp 16.100.700administrasi kegiatan sekolahRp 39.520.700pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikanRp 0langganan daya dan jasaRp 14.100.000pemeliharaan sarana dan prasarana SekolahRp 62.751.000penyelenggaraan kegiatan kesehatan, gizi, dan kebersihanRp 3.100.000, pembayaran honorRp 30.600.000Total Dana terserap Rp 177.704.900
Bahwa terhadap penggunaan dana BOS thn 2023 tersebut diatas, diduga Kepala SD Negeri 1 Gintunglor lakukan korupsi terhadap beberapa kegiatan yang sumber pembiayaan nya yaitu dari dana BOS, adapun modusnya hampir sama dengan modus dugaan korupsi dana BOS tahun 2024.
Untuk itu saat ini LBHK-Wartawan saat ini mengumpulkan alat bukti dari sumber yang ada disekolah maupun sumber yang ada diluar sekolah, selanjutnya bila ada pihak – pihak yang mengetahui dugaan korupsi tersebut lembaga Kami siap menerima informasi dan atau alat bukti, dengan cara dapat menghubungi Kami di Email : lbhwartawan@gmail.com.
Dipihak lain lembaga Kami akan melaporkan Kepsek ke Tipikor Polresta Cirebon dan ke Polda Jabar berikut ke Kejari Kabupaten Cirebon serta Kejati Jabar sebab diduga dalam pengelolaan dana BOS ada perbuatan melawan hukum (PMH), dengan harapan agar dugaan korupsi dana BOS regular tahun 2023 dan 2024 di SD Negeri 1 Gintunglor, bila terbukti maka wajib hukumnya dimasukkan ke penjara.
Media ini berupaya konfirmasi ke SD Negeri 1 Gintunglor dengan mendatangi sekolah tersebut, namun sangat disayangkan Kepsek tidak ada disekolah ujar beberapa Guru.(Budi/Dd/Red)