Indramayu | mediaantikorupsi.com – Pembangunan gedung Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Indramayu Jawa Barat terkesan tertutup untuk publik. Padahal proyek yang terletak dijalan MT Haryono No 9 Indramayu menggunakan uang negara yang layak diketahui publik.
Sesuai informasi yang diterima awak media terdapat insiden dugaan intimidasi yang dilakukan oknum pelaksana proyek Labkesda kepada Ketua LSM Pelopor Indramayu, MN Supriyadi. Selain intimidasi, oknum pelaksana proyek ini juga melakukan tindakan arogan yang mengancam jiwa aktivis lembaga sosial masyarakat tersebut.
“Saat saya investigasi di Proyek Labkesda Minggu 8 September kedalam wilayah proyek, tiba-tiba pintu depan ditutup dan langsung digembok. Selanjutnya saya mendapat teror dengan adanya pelemparan batu tepat disamping saya berdiri yang mengenai seng pembatas,”terang Supriyadi.
Bukan hanya itu, tindakan intimidasi dan teror juga dilakukan pihak pekerja yang menggertaknya, mengancam dan nyaris memukul dirinya.
“Tindakan arogansi dari pelaksana proyek yang mengaku dari Cirebon tak bisa dibiarkan, saya sudah lapor ke PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), Labkesda, Dede Setiawan dan pihak Kejaksaan,”katanya.
Ditambahkan, dirinya sebagai sosial kontrol dan melakukan kegiatan investigasi sudah sesuai aturan dan mengedepankan etika, karena sebelum turun dan masuk ke proyek Labkesda prosuder sudah ditempuh meminta ijin ke pihak PPK, konsultan dan bahkan KPA. Tapi nyatanya kehadiran dirinya direspon negatif bahkan nyaris jadi korban penganiayaan.
“Tindakan arogan dari pelaksana proyek Labkesda dan para pekerja ini tak bisa dibiarkan. Kami mencurigai ada yang tidak beres dalam pekerjaannya dan diduga tidak sesuai bestek,”tegas Supriyadi yang mengaku sudah mengantongi RAB pekerjaan Labkesda Indramayu.
Sesuai data papan plang informasi yang terpampang, jika pembangunan gedung tersebut menelan biaya sebesar Rp 3.265.620.000 yang alokasi anggarannya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024.
Saat awak media investigasi kelokasi proyek Rabu (11/9) untuk konfirmasi dan menanyakan ingin bertemu dengan pelaksana, para pekerja disitu mengaku tidak tahu. Menurutnya, pelaksananya tidak ada sedang dikantor dinas bersama orang kejaksaan. Namun saat ditanya terkait adanya keributan pihaknya mengelak. “Maaf saya tidak tahu, saya disini hanya mengirim material. Yang saya tahu, tidak ada keributan kok pak,”ujarnya singkat sambil buru buru pergi meninggalkan lokasi.
Padahal jika melihat dari rekaman video yang dikirim korban, terlihat jelas jika orang tersebut yang telah melakukan intimidasi terhadap anggota LSM pelopor, MN Supriyadi.
Ditempat terpisah, PPK dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dede Setiawan MH.Kes kepada awak media mengakui adanya laporan dari pihak LSM Pelopor jika dilokasi proyek telah terjadi keributan dan cekcok mulut antara pihak LSM dan pelaksana proyek/mandor. Pihaknya juga sudah komunikasi dan memberikan teguran kepada Direktur CV Rizki Baddar yakni Badri. “Kami juga sudah ngomong ke pelaksananya, sudah saya nasehati tidak boleh arogan seperti itu, karena gedung ini nantinya untuk sarana masyarakat dibiayai dari APBN, jadi harus kooperatif baik kepada LSM maupun wartawan yang peduli ikut mengawasi,”paparnya.
Ditegaskan Dede, jika teguran dan saran yang disampaikan tidak digubris, bisa saja pihaknya melakukan tindakan tegas untuk menghentikan sementara kegiatan proyek Labkesda agar kondusif.
“Atas adanya laporan dari pihak LSM Pelopor, kami juga ikut mencurigai, menurut keterangan tim pengawas masih dianggap sesuai aturan (bestek),”jelas Dede.(Qdr/Tim)