Mediaantikorupsi.com, Indramayu – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu melakukan sebuah terobosan besar. Terobosan itu diusung melalui program Debas (Dermayu Banyu Sehat).
Tak melulu soal penyediaan air sehat, program Debas juga menyasar reformasi sumber daya manusia (SDM), karyawan honor dan pegawai tetap.
Semangat perubahan itu setidaknya telah dibuktikan oleh bidang SDM Perumdam. Dengan menggandeng konsultan independen dari Universitas Diponegoro Semarang, Perumdam Indramayu melakukan asesmen kepegawaian.
Pada level pegawai honor, asesmen menjaring sebanyak 15 pegawai. Status (kinerja) kepegawaian mereka dinilai ulang oleh konsultan. Hasil asesmen dicatat dalam tiga kategori penilaian yakni pertama disarankan (tanpa syarat).
Kategori kedua disarankan (dengan syarat) tetapi harus melanjutkan dengan mengikuti bimbingan sesuai kompetensi. Sedangkan kategori ketiga adalah disarankan ( untuk diberhentikan).
“Dari hasil asesmen ada 2 orang yang masuk kategori 1, untuk kategori 2 ada 2 orang dan sisanya (11 orang) masuk dalam kategori 3,” ungkap Manajer SDM Perumdam Indramayu, Doddy Sudrajat, dalam keterangan pers, Jumat 7 Januari 2022.
Serupa dengan pegawai honor dan tetap, asesmen juga dilakukan terhadap jajaran direksi dan pegawai pada level lebih atas. Tiga kategori juga diterapkan pada level ini.
“Bedanya kalau pada direksi jika masuk dalam kategori 2 maka yang bersangkutan tetap pada kedudukannya namun tidak didefinitipkan sampai sampai ada keputusan akhir layak tidaknya duduk di kursi direksi. Jika dinilai layak, maka jabatan itu akan didefinitifkan,” jelas Doddy.
Ditambahkan Doddy, reformasi kepegawaian tersebut merupakan program yang dikehendaki oleh internal Perumdam dan Bupati Indramayu, Nina Agustina, sebagai Kuasa Pemilik Modal (KPM).
“Ibu Bupati sebagai KPM berkali-kali meminta kami untuk melakukan reformasi kepegawaian untuk mewujudkan Perumdam sebagai perusahaan yang modern dan berkembang baik. Konsepnya tentu saja penempatan pegawai yang profesional dan proporsiaonal,” pungkas Doddy.(Dini MS Handayani).