Indramayu | mediaantikorupsi.com – UPTD SMP Negeri Unggulan Sindang Jalan Raya Terusan Sindang, Kab. Indramayu, Jawa Barat tahun 2023 jumlah Siswa/i nya ada 818, Kepala Sekolah nya dijabat oleh Sutrisna, tanggal 11 April 2023 menerima dana BOS tahap satu Rp 490.800.000, berikutnya tanggal 24 Juli 2023 menerima dana BOS tahap dua sekitar Rp 490.800.000,-
Bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah dana yang digunakan terutama untuk mendanai belanja nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah sebagai pelaksana program wajib belajar dan dapat dimungkinkan untuk mendanai beberapa kegiatan lain sesuai dengan ketentuan aturan yang ada, hal tersebut dikatakan oleh Bismar Ginting,SDH.,MH selaku Ketua Umum LBHK-Wartawan, baru – baru ini.
Ditegaskan Bismar, bahwa UPTD SMP Negeri Unggulan Sindang berdasarkan laporan Kepala Sekolah ke Kementrian terkait melalui aplikasi yang ada katanya dana BOS tahap 1 yang jumlahnya sekitar Rp 490.800.000, digunakan unutuk hal – hal sebagai berikut :
- pengembangan perpustakaan Rp 62.958.800
- kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 17.265.000
- kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 44.280.000
- administrasi kegiatan sekolah Rp 99.181.490
- pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp 800.000
- langganan daya dan jasa Rp 46.724.710
- pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 76.550.000
- penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 1.500.000
- pembayaran honor Rp 141.540.000
- Total Dana terserap Rp 490.800.000
Lalu laporan Kepala UPTD SMP Negeri Unggulan Sindang ke Kementrian terkait katanya dana BOS tahap 2 tahun 2023 sebesar Rp. 490.800.000,- katanya digunakan untuk :
- penerimaan Peserta Didik baru Rp 12.670.000
- pengembangan perpustakaan Rp 13.720.000
- kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 15.485.000
- kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 51.125.000
- administrasi kegiatan sekolah Rp 131.292.109
- pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp 16.037.500
- langganan daya dan jasa Rp 56.091.391
- pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 32.409.000
- penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 17.730.000
- pembayaran honor Rp 144.240.000
- Total Dana terserap Rp 490.800.000
Ditegaskan oleh Bismar, berdasarkan investigasi hukum yang dilakukan oleh lembaga Kami serta keterangan berbagai pihak baik sumber di sekolah maupun sumber diluar sekolah bahwa diduga pengelolaan dana BOS di UPTD SMP Negeri Unggulan Sindang diduga berbau korupsi, adapun modus korupsi nya tidak jauh beda dengan sekolah – sekolah lainnya yang menerima dana BOS di Indonesia antara lain surat pertanggungjawaban (SPJ) fiktif dan penyunatan anggaran oleh oknum.
Adapun beberapa trend modus korupsi dana BOS yang dilakukan oleh sekolah yang meneruima dana BOS antara lain : 1. Kepala Sekolah diminta menyetor sejumlah uang tertentu kepada pengelola dana BOS di Diknas dengan dalih mempercepat proses pencairan dana BOS,- 2. Kepala Sekolah menyetor sejumlah uang tertentu kepada oknum pejabat Diknas dengan dalih untuk uang administrasi,- 3. Sekolah memandulkan peran Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan dengan tujuan mempermudah ‘mengolah dana BOS sendiri’ ,- 4. Dana BOS hanya dikelola oleh Kepala Sekolah dan Bendahara,- 5. Dana BOS sengaja dikelola secara tidak transparan. Indikasinya hampir tidak ada sekolah yang memasang papan informasi tentang dana BOS,- 6. Kepala Sekolah membuat laporan palsu. Honor para guru yang dibayar dengan dana BOS diambil Kepala Sekolah dengan tanda tangan palsu.- 7. Pembelian alat/prasarana sekolah dengan kuitansi palsu/pengadaan alat fiktif.
Khusus di UPTD SMP Negeri Unggulan Sindang, akibat pengunaan dana BOS yang diduga tidak sesuai dengan aturan yang berlaku diduga negara dirugikan ratusan juta rupiah sejak tahun 2022-2023, maka dari itu LBHK-Wartawan Indramayu telah Kami perintahkan agar melakukan langkah hukum antara lain melaporkan Kepsek ke Institusi Penegak Hukum, tegas Bismar.
Media ini berusaha beberap kali konfirmasi ke Kepala UPTD SMP Negeri Unggulan Sindang, namun Kepsek tidak pernah bisa ketemu, dikatakan salah satu Guru bahwa Kepsek tidak ada disekolah.(Qodir/Tim)