Sukabumi | mediaantikorupsi.com – SD Negeri 01 Karangtengah, Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat tahun 2023 Kepala Sekolah nya yaitu Lia Sobarliah, memiliki jumlah Siswa/I sekitar 671, lalu sekolah menerima dana BOS Reguler ada 2 tahap, untuk tahap 1 sekolah menerima tanggal 16 Februari 2023 Rp 301.950.000,– tahap 2 sekolah menerima tanggal 24 Juli 2023 Rp 301.950.000,–
Selanjutnya sekolah yang menerima dana BOS wajib hukum nya melaporkan pengunaan nya ke Kementrian terkait melalui aplikasi yang ada, hal ini agar kementrian terkait mengetahui dikemanakan dana BOS tersebut dan public juga dapat mengawsinya.
Laporan Kepala SDN 01 Karangtengah ke Kementrian terkait terhadap pengunaan dana BOS reguler tahap 1 tahun 2023 katanya digunakan untuk : – pengembangan perpustakaan Rp 50.955.300kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikulerRp 21.930.000kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaranRp 30.207.000administrasi kegiatan sekolahRp 13.576.300pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikanRp 15.665.000langganan daya dan jasaRp 10.983.900pemeliharaan sarana dan prasarana SekolahRp 24.630.000penyelenggaraan kegiatan kesehatan, gizi, dan kebersihanRp 6.052.500 pembayaran honorRp 127.950.000Total DanaRp 301.950.000
Lalu, laporan Kepala SDN 01 Karangtengah ke Kementrian terkait terhadap pengunaan dana BOS reguler tahap 2 tahun 2023 katanya digunakan untuk : – penerimaan Peserta Didik baru Rp 1.520.000pengembangan perpustakaanRp 600.000kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikulerRp 12.730.000kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaranRp 29.845.000administrasi kegiatan sekolahRp 28.850.650pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikanRp 15.504.000langganan daya dan jasaRp 10.983.900pemeliharaan sarana dan prasarana SekolahRp 57.859.950penyelenggaraan kegiatan kesehatan, gizi, dan kebersihanRp 24.256. pembayaran honorRp 119.800.000Total Dana terserap Rp 301.950.000
Berdasarkan hasil investigasi hukum yang dilakukan oleh LBHK-Wartawan Jawa Barat diduga Kepala Sekolah merekayasa laporan penggunaan dana BOS tahun 2023 ke kementrian terkait melalui aplikasi yang ada, sehingga berpotensi merugikan keuangan negara, hal tersebut dikatakan oleh Syahrul,SH.,MH selaku Advokat / Pengacara dan Konsultan Hukum dari LBHK-Wartawan, baru – baru ini dalam konprensi pers dikantornya.
Sebut saja terhadap kegiatan pengembangan perpustakaan tahun 2023 yang menyerap dana BOS sekitar Rp.51 juta lebih diduga direkaya oleh Kepsek terhadap laporannya ke Kementrian terkait melalui aplikasi yang ada, adapun modus korupsinya yaitu bekerjasama engan penerbit atau distributor, yang mana penerbit atau distributor terbitkan Kwitansi pembelian atau faktur pembelian yang dibengkakkan jumlah nya atau mark up, padahal diduga Kepsek juga dapat persentasi atau komisi dari pembelian buku dari distributor dan atau penerbit, besarannya sekitar 5 sd 15 % dari harga beli buku.
Lalu, terhadap kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler dan kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran yang menyerap dana BOS Reguler tahun 2023 sekitar Rp.109 juta lebih diduga dikorupsi Kepsek, adapun modus dugaan korupsi terhadap kegiatan tersebut yaitu membuat laporan kegiatan fiktif seolah – olah kegiatan terlaksana padahal faktanya tidak ada sama sekali kegiatan dimaksud.
Selanjutnya, terhadap kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah tahun 2023 yang meneyerap dana BOS sekitar Rp.82 Juta lebih, fakta dilapangan tidak terlihat jelas apa – apa saja Sarana Prasarana Sekolah yang dipelihara oleh Kepsek sementara informasi terkait hal itu tidakj ada terlihat disekolah tersebut, modus korupsi nya yaitu Kepsek menghubungi pihak – pihak penjual barang / bahan yang ada ada di SIPLah lalu disepakati barang / bahan diantar atau dibayarkan jumlahnya 5 tetapi ditulis pada kwitansi atau faktur pembelian membengkak menjadi 15.
Tahun 2024 SDN 01 Karangtengah memiliki jumlah Siswa/I sekitar 670, menerima dana BOS Reguler ada 2 tahap, untuk tahap 1 sekolah terima tanggal 25 Maret 2024 Rp 301.500.000, tahap 2 juga sekitar Rp 301.500.000,- selanjutnya laporan Kepala SDN 01 Karangtengah ke Kementrian terkait terhadap pengunaan dana BOS reguler tahap 1 tahun 2024 katanya digunakan untuk : – pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca Rp 57.498.700pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermainRp 16.860.000pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermainRp 28.546.250pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan PendidikanRp 11.478.650pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikanRp 13.920.000langganan daya dan jasaRp 11.583.900pemeliharaan sarana dan prasaranaRp 27.787.500penyediaan alat multimedia pembelajaranRp 8.325.000 pembayaran honorRp 123.750.000Total Dana terserap Rp 299.750.000, lalu, laporan Kepala SDN 01 Karangtengah ke Kementrian terkait terhadap pengunaan dana BOS reguler tahap 2 tahun 2024 yang mana Kepsek belum laporkan.
Untuk itu saat ini LBHK-Wartawan Jawa Barat saat ini mengumpulkan alat bukti dari sumber yang ada disekolah maupun sumber yang ada diluar sekolah, lalu bila ada pihak – pihak yang mengetahui dugaan korupsi tersebut lembaga Kami siap menerima informasi dan alat bukti, dengan cara dapat menghubungi Kami di Email : lbhwartawan@gmail.com.
Dipihak lain lembaga Kami akan melaporkan Kepsek ke Tipikor Polres Sukabumi berikut ke Kejari Sukabumi serta Kejati Jabar sebab diduga dalam pengelolaan dana BOS tersebut ada perbuatan melawan hukum (PMH), dengan harapan agar dugaan korupsi dana BOS regular tahun 2023 dan 2024 di SDN 01 Karangtengah di usut, bila terbukti maka wajib hukumnya dimasukkan ke penjara.
Wartawan Media ini berupaya konfirmasi ke SDN 01 Karangtengah mendatangi sekolah tersebut, namun sangat disayangkan Kepsek tidak ada disekolah ujar beberapa Guru.(Bagas/Yw/Red).