Indramayu | mediaantikorupsi.com – Bupati Indramayu Nina Agustina mendampingi tim verifikasi Setmilpres Kementerian Sekretariat Negara RI dan Kementerian Pertanian RI dalam melakukan kunjungan lapangan ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Makmur yang ada di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Rabu (8/3/2023).
Kunjungan tim verifikasi beserta rombongan Bupati Indramayu disambut meriah oleh camat, kuwu beserta jajaran pamong desa, anggota PKK, penyuluh pertanian, serta Ayi Sumarna yang merupakan ketua Gapoktan Sri Makmur.
Dalam paparannya, Penyuluh Pertanian Ayi menjelaskan, terkait dengan berbagai produk tani hasil produksi Gapoktan Sri Makmur diantaranya varietas inpari-24 untuk beras merah, varietas inpari-25 untuk beras hitam, serta varietas biji panjang untuk beras cokelat dan putih, yang mana varietas tersebut ditanam dengan sistem organik sehingga menjadi ciri khas dari Gapoktan Sri Makmur.
Sistem penanaman padi secara organik ini telah diimplementasikan pada lahan seluas 55 hektare di Desa Krasak dengan melibatkan 2 kelompok tani yakni Kelompok Tani Sri Makmur 3 dan Kelompok Tani Sri Makmur 5 serta telah memiliki sertifikasi nasional salah satunya dari Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) Inofice.
Selain untuk menghasilkan produk beras yang tidak mengandung zat kimia berbahaya, melainkan pula untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk. Dengan demikian, nutrisi yang digunakan sebagai asupan bagi tanaman padi pun menggunakan bahan organic pula, yakni BIOS 44.
“Produk unggulan kami yakni beras organik dan telah dipasarkan tidak hanya di wilayah Indramayu melainkan di beberapa daerah di Jawa Barat seperti Jakarta, Bekasi, dan Bogor. Jadi melanjutkan program yang di ketahanan pangan pak dari masalah distribusi pangan kita juga mengisi toko tani di jabodetabek,” paparnya.
Selain itu, Ayi juga menerangkan, Pemerintah Kabupaten Indramayu sangat mendukung terhadap produksi beras yang dihasilkan oleh gapoktan. Tidak hanya dukungan dalam berbagai proses perizinan dan penerbitan sertifikasi, namun dukungan nyata tersebut direalisasikan dengan disediakannya berbagai kebutuhan terkait dengan fasilitas produksi seperti Rice Milling Unit (RMU) atau mesin penggilingan padi, fasilitas lantai jemur, serta pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).
“Alhamdulillah pemkab Indramayu sangat mendukung terhadap produksi padi dengan memberikan bantuan berupa pembangunan fasilitas dan alat penunjang produksi padi. Bahkan sampai ibu bupati mengizinkan foto dan inisial namanya dijadikan sebagai merek produk,” terangnya.
Sementara itu, Biro Umum Sekretariat Presiden yang merupakan perwakilan tim setmilpres, Brigjen Pol Adang Ginanjar tampak kagum dengan hasil produksi dari Gapoktan Sri Makmur dan sangat antusias dalam menyimak pemaparan ketua gapoktan.
“Ini merupakan salah satu inovasi, di mana para petani didorong untuk menanam padi secara organik sehingga dapat membiasakan diri untuk tidak bergantung terhadap pupuk, menghasilkan produk beras yang tidak mengandung pestisida serta memasyarakatkan produk organik,” pungkasnya. (Qdr/Tim)