Bengkulu | mediaantikorupsi.com – Dari awal dahulu pembangunan Wisma Haji selalu membuat kendala bagi warga RW 05, seperti pembangunan tembok Wisma Haji sekitar 15 THN yang lalu seharusnya alur Sungai lurus dengan adanya pembangunan tembok menjadi terhalang lajunya air dan ketika hujan turun selalu kebanjiran warga setempat.
Tahun sekarang pembangunan wisma Haji menjadi momok lagi bagi warga RW 05 pasalnya akan di bangun jembatan yang tidak sesuai dengan bentang sungai yang ada mungkin kurang matang perencanaan dalam pembangunan jembatan tersebut.
Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu mengadakan pembangunan gedung revitalisasi dan pengembangan asrama haji Bengkulu dengan kontraktor pelaksana PT Indi Daya Karya konsultan pengawas PT Astadipati Duta Harindo dengan dana belasan milyar rupiah.
Dalam pantauan media dan menurut warga RW 05 Iskandar dan Rustam ada dua titik yang menyebabkan banjir salah satunya jembatan sementara yang terbuat dari batang kelapa dalam pantauan kami jembatan sementara itu terlalu rendah serta bentang lebar terlalu kecil apa lagi di tengah bawah jembatan ada tiang penyangga dan sisi kanan bawah ada banyak bambu yang menghambat laju nya air sehingga ketika curah hujan mulai turun akan banyak sekali sampah – sampah,batang sawit,batang kayu yang menyangkut dan terhalang oleh tiang tengah tersebut sehingga menyebabkan banjir khususnya di RT 13,RT15 RT18,atau RT20 Kelurahan Pekan Sabtu Kota Bengkulu sehingga warga mengalami kerugian materi maupun non materi.
Ketua umum LSM Lidik Prov Bengkulu M Zen Ferry, SE mengatakan yang lebih di khawatir kan oleh warga akan di buat jembatan permanen yang ukurannya tidak sesuai dengan lebarnya siring (sungai) dan hasil konfirmasi ketua LSM Lidik kepada kontraktor dan konsultan pak Andi dan pak Dede jembatan akan di bangun dengan bentang lebar bawah 3 M Sampai dengan 3,4 M dan bentang lebar atas 5 sd 7 M sedangkan menurut Ferry (Ketum lSM Lidik) tidak sesuai dengan lebarnya sungai yang diperkiran lebar sungai 10 sd 15 M dan di lihat pondasi abotmen beberapa bakal tiang yang pondasinya sudah di cor dan apa bila pembangunan terus di lanjutkan akan menghambat laju nya air sehingga masyarakat akan bertahun tahun akan terkena dampak banjir ketika hujan lebat turun.
Di tempat terpisah kami langsung konfirmasi melalui TLP selular kepada ketua RW 05 Bambang Irawan bahwa warga sangat keberatan dan tidak setuju kalau masih diameter 3 M atau 3,4 M bentang lebar bawah jembatan tersebut (lihat photo,gbr) saat ini seluruh warga sudah tanda tangan menyatakan tidak setuju tentang pembangunan jembatan tersebut yang menyebabkan banjir.
Untuk itu RT dan RW akan membuat surat ke Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu dan akan ditembuskan beberapa instansi – instansi terkait tentang permasalah jembatan tersebut di lain pihak LSM Lidik Prov Bengkulu juga akan membuat surat ke DPR dan Kementerian Agama tentang permasalahan jembatan tersebut dan apa bila tidak di tanggapi maka warga setempat mungkin akan mengadakan demo.
Selain itu M Zen Ferry Ketum LSM Lidik akan memantau kegiatan pembangunan revitalisasi pengembangan wisma haji ini sampai selesai dan dokumentasi photo awal sudah di simpan kalau ada indikasi murk up dan korupsi maka sudah kewajiban bagi kami melaporkan kepihak APH imbuhnya.(Gem)