Indramayu | mediaantikorupsi.com – Rebak dana BOP dan Hibah Pendidikan Non Formal,siapakah yang bermain ?? Besarnya dana yang digelontorkan Pemerintah untuk membantu mendanai Pendidikan Non Formal rawan menjadi ” sasaran Oknum” untuk memperkaya diri dengan cara memanipulasi data jumlah Peserta Didik, bahkan hanya memiliki SK Izin Penyelenggaraan namun tidak jelas keberadaannya .
Seperti halnya di Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat, ditemukan sejumlah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM ) yang diduga memanipulasi data Peserta Didik atau warga belajar guna mendapatkan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Kesetaraan Tahun Anggaran 2022 yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN ) melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan , Riset dan Teknologi yang lebih besar .
Berdasarkan Lampiran III , Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan , Riset dan Teknologi nomor 28/P/ 2022 tentang Penerimaan Dana Bantuan Operasional penyelenggaraan pendidikan anak usia dini reguler, dana bantuan operasional sekolah reguler , dana bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan kesetaraan tahun anggaran 2022. Tercatat di Kabupaten Indramayu Jawa Barat , terdapat 82 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (KBM) yang menerima Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) kesetaraan. Dengan total , Peserta Didik Paket A sebanyak 689 , Paket B sebanyak 2.257 dan Paket C sebanyak 3.645 . Masing-masing Peserta Didik untuk Paket A mendapatkan uang pembelajaran sebesar Rp1.300.000, Paket B sebesar Rp 1.500.000 dan Paket C sebesar Rp 1.800.000 selama setahun.
Dari data itu , Dana Pendidikan Non Formal yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat untuk Wilayah Kabupaten Indramayu sebesar Rp 10,842,200,000 ( Sepuluh Milyar Delapan Ratus Empat Puluh Dua Juta Dua Ratus Ribu Rupiah ) .
Dari hasil penelusuran tim Jurnalinvestigasi selama sepekan di Bulan Februari tahun 2023 menemukan beberapa PKBM yang diduga memalsukan data Peserta Didik serta, tidak lagi aktif menjalankan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ditahun 2022 namun terdaftar sebagai penerima BOP Kesetaraan serta dana Hibah dari Pemerintah Kabupaten Indramayu .
Hal ini diketahui, ketika berkunjung di PKBM ” Wiralodra ” Jl .Talang Tembaga , Kelurahan Lemahabang dan PKBM ” Raya ” Desa Pagirikan Kecamatan Pasekan pada , Selesa (28/02) yang mana , tidak ditemukan keberadaan tanda-tanda tempat belajar – mengajar , melainkan hanya rumah biasa yang ditempati oleh Ketua Penyelenggara .
Tedi Rochman selaku ketua Penyelenggara PKBM ” Wiralodra” kepada awakmedia menjelaskan bahwa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dipindah ke salah satu SD di belakang Yogya Toserba Indramayu .
” Iya sudah pindah dibelakang Yogya,mas, tepatnya di Sekolahan SD ” ungkapnya .
Terkait jumlah Peserta Didik , Tedi Rochman mengungkapkan, Lembaganya hanya mengurusi Paket C yang terdiri dari 11 Peserta Didik .
” Ya hitung saja mas , dari jumlah Peserta Didiknya , kita dapat BOP Berapa ,” tegasnya
Lebih lanjut bahwa berdasarkan hasil dari wawancara tersebut . Tim Jurnalinvestigasi menemukan adanya dugaan pemalsuan jumlah Peserta Didik yang dilaporkan kepada Dapodik. Dalam data, sebagai penerima bantuan BOP bahwa PKBM ” Wiralodra ” tercatat memiliki Peserta Didik Paket B sebanyak 25 dan Paket C sebanyak 35. Hitungan secara kalkulasi, PKBM Wiralodra mendapatkan dana BOP Keseteraan sebesar Rp100.500.000 (Seratus Juta Lima Ratus Ribu Rupiah ) .
Diketahui, PKBM ” Wiralodra” berdasarkan Petikan Izin Operasional Penyelenggaraan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) nomor 420.1/1160-PLS /2016 , kala itu telah dinyatakan memenuhi dan layak untuk mendapatkan Izin dan masa berlaku Izin Operasional Penyelenggaraan ini selama 2 (dua) tahun terhitung 18 April 2016 sampai dengan 18 Maret 2018 . Petikan itu ditandatangani oleh DR. H.Akil, M.Pd selaku Kepala Bidang PLS.
Sama halnya , PKBM “Raya ” , Rustam selaku ketua Penyelenggara kepada Awak Media menuturkan, sejak awal tahun 2022 sengaja dinonaktifkan .
” Kita sudah tidak aktif sejak tahun kemarin sama halnya dengan PKBM Farries dan PKBM Jaka Anom yang terlebih dahulu non aktif ,” ungkapnya .
Tidak lagi aktif , ironisnya PKBM ” Raya” masih mendapatkan Bantuan Operasional Pendidikan kesetaraan dari Kemendikbudristek sebesar Rp39.300.000 lalu ,PKBM Farries sebesar Rp62,400,000.
Sementara , tudingan diduga Bancakan Dana Hibah Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk Kegiatan PKBM diungkapkan oleh Humas Lembaga Bantuan Hukum dan Konsultasi Cakra 13 , Suherman.
Menurutnya dari informasi yang dihimpun bahwa rata-rata, setiap PKBM hanya memasukkan 10 masyarakat Kabupaten Indramayu guna mengikuti program Kejar-Paket yang menjadi Janji Kampanye Bupati Nina Agustina . Sedangkan angka hibah yang digelontorkan kepada Lembaga Pendidikan Non Formal sungguh sangat fantastis dan sangat rawan menjadi “Bancakan “.
” Ketika ditelusuri ternyata rata -rata para Pengurus PKBM membantah mendapatkan besaran hibah tersebut kemudian, nominalnya lebih kecil daripada realisasi ,” tuturnya.
” Kami kritisi juga apa yang disampaikan oleh Ketua Forum Komunikasi PKBM setempat yang mengancam wartawan akan mengusut data tersebut darimana . . Bahkan secara terang-terangan menuding media menyebarkan fitnah ,”imbuhnya.
Oleh sebab itu , Ia memutuskan untuk menggali lebih lanjut dan mencari tahu apakah terdapat dugaan Korupsi pada Dana Hibah yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu guna mendanai Pendidikan kesetaraan.
Lebih lanjut, berdasarkan dokumen yang diduga besaran Hibah kata dia , Pemkab Indramayu untuk mendanai Kegiatan PKBM mengelontorkan dana sebesar Rp11.045.200.000 ( Sebelas Milyar Empat Puluh Lima Juta Dua Ratus Ribu Rupiah). Angka tersebut merupakan , total dana yang telah direalisasikan kepada seluruh Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Kabupaten Indramayu .
“Biar jelas dan tidak ada simpang-siur maka , Kami dari LBH Cakra 13 , akan berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) dan mencari tahu apakah ada indikasi Korupsi pada Dana Hibah itu, dan siapakah yang bermain “tegasnya .
Sementara , Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu , Dra.CH. IIN INDRAYATI, M.Si belum memberikan tanggapan atas informasi tersebut.(Qodir/Red)