Indramayu | mediaantikorupsi.com – Pemerintah Kabupaten Indramayu menunjukkan keseriusan penuh dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang kerap melanda, mulai dari banjir, rob, puting beliung, hingga kekeringan. Hal ini ditandai dengan digelarnya Apel Siaga Bencana dan Gladi Simulasi Tanggap Darurat Tahun 2025 pada Selasa (12/11/2025) di halaman Kantor BPBD Kabupaten Indramayu.
Apel akbar yang dipimpin oleh Asisten Daerah (ASDA) III Setda Kabupaten Indramayu, Drs. Aan Hendrajana M., M.Si., ini menyiagakan ratusan pasukan gabungan yang menandai sinergi kuat lintas sektoral di wilayah tersebut.
Kolaborasi Total TNI, Polri, dan Relawan yang berpartisipasi dalam apel ini merupakan gabungan kekuatan dari berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Damkar, FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana), serta barisan relawan dari KRI (Komunitas Relawan Independen) STIKES, pelajar, dan mahasiswa.
Mereka hadir lengkap dengan kendaraan dinas, tenda pos komando, dan perlengkapan evakuasi, menunjukkan kesiapan operasional yang tinggi.
Kehadiran Bambang, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jabar, turut memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah.

FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Indramayu Jawa Barat jadir dalam Apel Siaga Bencana (Foto: Red)
Dalam amanat Bupati Indramayu yang dibacakan oleh pimpinan apel, ditegaskan bahwa kegiatan ini adalah langkah nyata untuk memperkuat kesiapsiagaan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan di tingkat desa dan edukasi dini.
“Pemerintah daerah berkomitmen memperkuat upaya mitigasi dan kesiapsiagaan dengan membentuk 59 Desa Tangguh Bencana, melatih 69 desa, serta melaksanakan edukasi kebencanaan di sekolah-sekolah,” tegasnya.
Puncak dari acara ini adalah Gladi Simulasi Tanggap Darurat Bencana. Simulasi ini memperagakan koordinasi lintas instansi secara nyata, meliputi:
Penanganan dan evakuasi korban.Pemberian pertolongan pertama.Pendirian posko pengungsian.
Sementara itu, Ketua FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana), M. Alam Sukmajaya, menekankan pentingnya kesiapan ini, mengingat Indramayu telah memasuki musim penghujan.
“FPRB sendiri terlibat untuk bersama-sama stakeholder yang lain dalam rangka siap siaga bencana. Peran FPRB adalah melakukan kajian mitigasi bencana dan mengambil langkah antisipasi sebelum terjadi bencana,” ujar Alam Sukmajaya.
Apel dan simulasi ini berjalan aman dan lancar, memberikan sinyal jelas bahwa Indramayu siap siaga dan bertekad menjadi wilayah yang tangguh dalam menghadapi berbagai potensi bencana alam.(Qdr/Taryam)



















