Muara Enim | mediaantikorupsi.com – Laporan masyarakat setempat atas pembangunan Jembatan yang berada di Desa Mas Lama Kec.Ujan Mas Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumsel diduga tidak sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya) atau perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan pembangunan atau proyek konstruksi, media melihat dilokasi bahwa bahan jembatan itu tidak sesuai mulai dari besi pemancangan diduga untuk pondasi 90% mengunakan besi bekas dan cara pengerjaan juga tidak sesuai SOP yang seharusnya nya di terapkan kan oleh standard PU.
Keterangan dari pekerjaan yang tidak mau di sebutkan nama nya yang juga warga Kampung tersebut, menegaskan waktu pemancangan pondasi pipa itu pernah patah karena semua pipa nya mengunakan pipa bekas yang panjang nya kurang dari 2 meter lalu mereka sambung seadanya dan saat di tumbukan dari atas pipa nya patah lalu pekerjaan itu sempat di stop oleh pak Kades setempat karena di angap pengerjaan nya asal – asalan lalu di periksa oleh Pengawas dari PU dan di arah kan agar pipa pondasi di runcing kan ujung nya.
Saat diawasi oleh pihak dari PU mereka ikuti saran itu, tapi saat pengawas dari PU pulang atau tidak ada dilokasi pipa yg tadi nya di runcingkan di potong kembali dan cepat – cepat mereka tanam jadi sudah pasti di dalam pipa tersebut bukan behel dan koral/coran semen tapi suda pasti isi nya tanah semua itu.
Dan satu lagi temuan Wartawan media ini dilapangan, semua behel yang di gunakan tidak sesuai dengan standar jembatan, itu karena jembatan tersebut jembatan tive A penghubung antara dua Kabupaten yang sudah pasti banyak di lewati mobil besar dan berat, sementara besi yang di gunakan kebanyakan besi ukuran kecil tidak sesuai untuk jembatan.
Dan satu lagi diduga dalam pipa pondasi hanya berapa meter yang di pasang besi paling dua atau tiga meter karena bukti nya ada yang jatuh ke bawah lalu mereka pasang Ganjal /di setik biar maksud nya tidak jatuh ke bawah, yang jadi pertanyaan masyarakat, proyek ini diduga menalan biaya cukup fantastis hampir Rp. 50 milyar, tapi cara pengerjaan nya asal – asalan yang penting jadi.
CV PEMECUTAN yang bertanggung jawab di lapangan Pak Alam namun pak Alam sengaja menghindar dari Wartawan lalu Wartawan coba hubungi lewat telepon dan whatsapp yang bersangkutan namun tidak ada respon, lanjut Jumat (3/3/2023) kira – kira jam 10 Wib media ini konfirmasi ke pihak PU PROVINSI SUMATERA SELATAN tapi hasil nya nihil tidak ada yang bisa ditemui hanya di sambut oleh pihak Satpol PP yang kebetulan dinas di PU tersubut dan ada kesan menghalang – halangi Wartawan.
Media ini tanyakan kapan ibu itu masuk kembali mereka bilang paling nanti jam 16.00 sore cuma datang mengisi absen saja yang jadi pertanyaan masyarakat apa memang seperti itu aturan main mereka yang di dinas PU Provinsi datang pagi cuma apel dan pulang nanti jam 16.00 sore kembali lagi untuk mengisi absen, kami mewakili masyarakat sangat kecewa dengan pelayanan dari pihak PU PROVINSI SUMATERA SELATAN datang jauh – jauh dari Indralaya tapi yang mau kami temui tidak ada.
Dipihak lain meminta nomor hp yang bersangkutan tapi pihak dari mereka bilang tidak ada nomor ibu itu, sampai berita ditayangkan belum ada informasi dari PU Provinsi Sumsel.
Diharapkan Kuasa Penguna Anggaran (KPA) dan PPTK serta Consultan Pengawas harus menyetop pekerjaan jembatan tersebut sebab bila dibiarkan maka kualitasnya sangat diragukan.(Bayu/Tim)