Subang | mediaantikorupsi.com – Warga Kp. Ciomas menyampaikan keluhan yang tidak pernah di tanggapi oleh pemerintahan setempat Ketua RW dan RT agar supaya disampaikan kepada management PT. Supreme Paper Solution, perihal pencemaran udara Batu Bara sampai ke rumah warga. Menurut salah satu warga Ciomas yang enggan di sebut nama nya, Senin 13 Oktober 2025 kepada awak media.
” Saya berinisiatif mengadukan keluhan ini ke awak media untuk di publikasikan,
agar supaya di dengar oleh Dinas Lingkungan Hidup Kàbupaten Subang juga KLHK Provinsi Jawa Barat, bahkan warga tersebut berharap dengan ada nya pemberitaan ini supaya bisa di baca dan di dengar langsung oleh KDM begitu”, ujarnya.
“Yang dikeluhkan warga Ciomas bukan hanya karena debu yang berserakan di lantai rumah warga saja, melainkan khawatir ini sudah pastinya akan mengganggu kesehatan warga sekitar yang terdampak, bisa terjangkit penyakit, kalau memang pencemaran dalam waktu panjang, tidak menutup kemungkinan warga bisa terjangkit penyakit akibat abu batu bara, siapa yang akan bertanggung jawab?”, imbuhnya.
” Ini bukan hanya kali ini saja, kami terus menerus diduga di hujani abu batu bara dari operasi boiler PT. Supreme Paper Solution sejak tahun 2023 sampai saat ini, memang ketika di musim penghujan tidak begitu nampak abu batu bara di lantai rumah-rumah kami, mungkin karena tersiram hujan tapi ketika di musim panas itu sangat nampak sekali bukan hanya di lantai rumah sewilayah Rw 03 Ciomas terdampak sekali”, tuturnya.
“Harapan warga Rw. 03 Ciomas agar PT. Supreme Paper Solution bertanggung jawab sesuai dengan perizinan lingkungan saat berkomitmen dengan warga lingkungan sekitar nya, ketika awal membuat Amdal, jangan membiarkan hal ini untuk kami bergerak membekukan izin lingkungan nya ke KLHK”, lanjutnya.
” Serta kami sangat berharap ada pertemuan antara management PT. Supreme Paper Solution dengan warga untuk duduk bersama di buatkan komitmen dan solusi terbaik nya, kami tidak ingin perihal ini hanya di manfaat kan segelintir orang saja”, pungkasnya.
Sampai berita ini terbit awak media belum berhasil mengklarifikasi dan konfirmasi dengan PT. Supreme Paper Solution. (Winata)