Indramayu | mediaantikorupsi.com – SMP Negeri 2 Gabuswetan Kab. Indramayu, Jawa Barat yang berada di Jl. Raya Druntenwetan tahun 2023 Kepala Sekolah nya yaitu Setya Budi Utomo lalu memiliki Jumlah Siswa/i sekitar 623, untuk tahun 2022 pemeriontah kucurkan dana BOS sebanyak 2 tahap, untuk tahap 1 sekolah terima tanggal 11 April 2023 Rp 373.800.000,- lalu tahap 2 diterima tanggal 24 Juli 2023 Rp 373.800.000,- berdasarkan laporan Kepala Sekolah ke Kementrian terkait katanya dana BOS tahap 1 tahun 2022 digunakan untuk :
- pengembangan perpustakaan Rp 53.319.200
- kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 42.774.000
- kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 55.104.400
- administrasi kegiatan sekolah Rp 48.480.800
- pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp 13.720.000
- langganan daya dan jasa Rp 13.496.600
- pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 21.715.000
- penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 240.000
- pembayaran honor Rp 121.680.000
- Total Dana terserap Rp 370.530.000
Lalu laporan Kepala Sekolah ke Kementrian terkait katanya dana BOS tahap 2 tahun 2023 digunakan untuk :
- penerimaan Peserta Didik baru Rp 16.200.000
- pengembangan perpustakaan Rp 7.030.000
- kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 64.040.000
- kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 50.522.500
- administrasi kegiatan sekolah Rp 53.722.000
- pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp 14.270.000
- langganan daya dan jasa Rp 12.720.500
- pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 53.345.000
- penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 1.360.000
- pembayaran honor Rp 103.860.000
- Total Dana terserap Rp 377.070.000
Dari laporan Kepala Sekolah tersebut LBHK-Wartawan Indramayu melakukan investigasi hukum dan meminta keterangan dari berbagai pihak baik yang ada disekolah maupun yang ada di luar sekolah, fakta nya diduga Kepsek dalam membuat laporan merekayasa nya sehingga berpotensi merugikan keuangan negara, tegas Aji Pahruroji, SH selaku Advokat dan Konsultan Hukum di LBHK-Wartawan Indramayu, dalam konprensi pers nya baru – baru ini.
Ditambhakan Ajhi, sebut saja terhadap kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler dan kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran yang menyerap dana BOS tahun 2023 sekitar Rp.212 juta lebih, adapun modus dugaan korupsi terhadap kegiatan tersebut yaitu membuat laporan kegiatan fiktif seolah – olah kegiatan terlaksana padahal faktanya tidak ada sama sekali.
Lalu terhadap kegiatan pengembangan perpustakaan tahun 2023 yang menyerap dana BOS sekitar Rp.60 Juta lebih diduga direkaya oleh Kepsek terhadap laporannya ke Kementrian terkait melalui aplikasi yang ada, adapun modus korupsinya yaitu bekerjasama engan penerbit atau distributor, yang mana penerbit atau distributor terbitkan Kwitansi pembelian atau faktur pembelian yang dibengkakkan jumlah nya atau mark up.
Berikutnya terhadap kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah tahun 2023 yang meneyerap dana BOS sekitar Rp. 77 Juta lebih, fakta dilapangan tidak terlihat jelas apa – apa saja Sarana Prasarana Sekolah yang dipelihara oleh Kepsek sementara informasi terkait hal itu tidakj ada terlihat disekolah tersebut, modus korupsi nya yaitu Kepsek menghubungi pihak – pihak penjual barang / bahan yang ada di SIPLah lalu disepakati barang / bahan diantar atau dibayarkan jumlahnya 20 tetapi ditulis pada kwitansi atau faktur pembelian membengkak menjadi 40, dipihak lain harga barang / bahan yang dibayarkan yaitu hanya 20.
Selanjutnya terhadap kegiatan administrasi kegiatan sekolah tahun 2023 yang menyerap dana BOS sekitar Rp.102 Juta lebih, adapun modus dugaan korupsi terhadap kegiatan tersebut yaitu membuat laporan kegiatan fiktif seolah – olah kegiatan terlaksana padahal faktanya tidak ada sama sekali, , untuk itu lembaga Kami saat ini lagi mengumpulkan alat bukti dugaan korupsi tersebut bila sudah lengkap maka lembaga Kami akan melaporkan Kepsek serta pihak – pihak terkait yang diduga terlibat dengan korupsi dana BOS tahun 2022-2023 di SMPN 2 Gabusweta, tegas Aji.
Wartawan Media ini serta dari rekan media lainnya berupaya konfirmasi ke SMP Negeri 2 Gabuswetan namun sangat disayangkan Kepsek tidak ada ditempat ujar salh seorang Guru.(Qodir/Tim/Red)



















