Cilegon | mediaantikorupsi.com – Kehebohan terus bergulir di kampung Kranggot, Cilegon, dengan skandal penjualan obat terlarang Eximer dan Tramadol oleh Pkhl selaku Babinsa menjadi sorotan setelah terlibat dalam insiden kontroversial saat dihadapkan oleh awak media pada Sabtu, 2 Maret 2024.
Sikap arogan dan keberanian yang ditunjukkan oleh Babinsa dalam balutan baju kaos dan celana pendek semakin memperumit kasus ini. Motor dinas jenis Kawasaki KLX Nomor 12113/III, Plat Koramil.yang dibawa menjadi saksi bisu keberanian yang tak pantas dari seorang aparat.

Pantauan langsung di lapangan mencatat antrian pembeli obat terlarang, yang ironisnya, kebanyakan adalah anak-anak di bawah umur. Pertanyaannya, bagaimana mungkin obat jenis Eximer dan Tramadol terus beredar secara luas jika oknum-oknum aparat ikut terlibat dalam praktik ini?
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan akan efektivitas pengawasan dan penegakan hukum di tingkat lokal. Apakah kita harus membiarkan generasi muda menjadi korban ketidakmampuan aparat? Pertanyaan ini memperumit skandal ini dan menuntut jawaban tegas dari pihak berwenang.(Rais)



















